Liputan6.com, Jakarta Batu alam merupakan bahan alami yang banyak disukai orang-orang untuk dijadikan pelapis dinding rumah. Ada berbagai macam jenis batu alam untuk dinding rumah dengan aneka keindahannya.
Batu alam yang dijadikan sebagai pelapis dinding ini akan memberikan kesan natural yang menyatu dengan alam. Selain itu, beragam jenis batu alam untuk dinding rumah ini juga memberikan karakter unik jika digunakan sebagai elemen dekoratif interior pada ruangan.
Buat kamu yang berencana untuk menjadikan batu alam untuk oelapis dinding rumah, berikut ada beberapa rekomendasi yang bisa kamu jadikan pilihan nantinya. Berikut jenis batu alam untuk dinding rumah yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (14/10/2019).
Batu Andesit
Andesit merupakan jenis batu alam untuk dinding yang paling populer. Batu Andesit merupakan jenis batu yang terbentuk dari bahan vulkanik atau bekuan lava. Batu Andesit memiliki tekstur yang keras dan padat dengan warna abu kegelapan yang indah.
Ada beberapa motif yang cukup populer dari batu Andesit seperti model alur, model bakar, dan model abstrak. Motifnya yang indah, kamu bisa menjadikan jenis batu ini untuk interior maupun eksterior rumah.
Keunggulan dari batu Andesit ini adalah sangat tahan terhadap cuaca, jamur, dan lumut. Jadi, kamu tidak perlu terlalu sering memberikan lapisan khusus pencegah lumut dan jamur.
Batu Sabak
Jenis batu alam untuk dinding rumah lainnya yang punya keunggulan baik adalah Sabak. Jenis batu ini sering juga disebut sebagai dinding batu alam kali.
Jenis batu ini juga bisa dibelah menjadi lempengan yang tipis, sehingga mudah ditempelkan sebagai pelapis dinding. Keunggulan menggunakan batu Sabak untuk dinding di rumah adalah sangat kuat sebagai pondasi bangunan.
Maka tak heran kalau penggunaannya banyak digunakan di area luar ruangan seperti dinding pagar, pinggiran kolam ikan minimalis, pilar, hingga penghias taman kering.
Batu Candi
Jenis batu alam untuk dinding rumah lainnya yang tak kalah indah adalah batu Candi. Batu Candi memiliki beragam jenis, namuan yang banyak disukai untuk dijadikan sebagai dinding batu alam adalah batu candi Borobudur Lava yang berwarna gelap kehitaman.
Tidak hanya memberikan kesan alami pada dinding rumah, dinding batu alam ini juga bisa memberikan nuansa sejuk. Batu Candi ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai pelapis batu alam di dalam runagan.
Ya, batu ini tidak cocok digunakan sebagai pelapis dinding batu alam di luar karena mudah menyerap air. Apabila terlalu sering terkena hujan, maka lumut akan tumbuh dengan mudahnya. Namun, jika tetap ingin menggunakannya di luar ruangan, kamu bisa memberikan lapisan khusus secara rutin untuk mengurangi pertumbuhan lumut.
Batu Templek
Templek merupakan jenis batu alam untuk dinding yang sangat fleksibel. Hal ini dikarenakan susunannya sangat fleksibel alias bersifat acak. Berdasarkan jenisnya, batu alam Templek memiliki perbedaan motif atau pola dari setiap daerahnya seperti Purwakarta, Garut, dan Salagedang.
Jenis batu alam ini juga memiliki banyak peminat sebagai batu dinding alam. Hal ini dikarenakan batu Templek memiliki hasil akhir yang alami memikat. Batu ini memiliki tekstur yang padat dank eras, sehingga bisa ditempatkan baik sebagai batu alam dinding eksterior maupun interior karena tahan terhadap cuaca, lumut hingga jamur.
Batu Susun Sirih
Dinding batu alam susun sirih merupakan teknik penyusunan batu alam pada dinding. Dinding batu alam susun sirih ini biasanya menggunakan material batu Andesit, batu Plaimanan, batu Purwakarta, hingga batu cupang merah.
Jenis batu alam untuk dinding rumah ini dibentuk dengan cara menyusun kepingannya yang seragam. Setelah dipotong dalam berbagai variasi susunan, aplikasi batu alam dinding ini mempunyai kesan eksotis nan rapi.
Bentuknya yang pipih tipis, menjadikan hasil dinding berwarna abu kehitaman yang berbeda, unik, dan cukup elegan. Jenis batu ini sering dipasang dengan batu alam jenis lainnya untuk mendapatkan kombinasi batu alam dinding yang lebih bervariasi.
Batu Paras Jogja
Batu Paras Jogja terbentuk dari jenis batuan kapur lunak. Batu ini merupakan batu alam dinding tipe limestone yang sering diproduksi di daerah Jogja atau sekitar Jawa Tengah. Batu yang biasa digunakan sebagai dinding batu alam ini ada dua macam, yaitu batu Paras Jogja krem dan batu Paras Jogja putih.
Biasanya, harga batu paras Jogja yang berwarna putih lebih mahal dibandingkan yang krem. Hal ini dikarenakan batu Paras Jogja putih memiliki tampilan yang lebih memesona.
Batu yang memiliki sifat dasar berasal dari kapur, maka tak heran kalau tampilannya lebih berpori-pori dan mampu menyerap air. Maka, batu Paras Jogja ini tidak dianjurkan untuk pemakaian dinding bagian luar karena rentan ditumbuhi lumut atau serangga.
Namun, untuk dijadikan sebagai bagian interior rumah akan memberikan kesan alami dan elegan.